Meskipun begitu, dalam tulisan kali ini, kita tidak akan membahas
Durkheim sebagaimana umum dijumpai di buku sekolah. Yang akan
dibicarakan di sini adalah gagasan Durkheim yang agak lebih ‘gelap’ dan
serius, yaitu “bunuh diri sebagai gejala sosial”. Mengapa Durkheim tertarik membahas tentang bunuh diri, nah, ini ada ceritanya lagi. Sebagai seorang sosiolog, Durkheim menilai bahwa peristiwa bunuh diri tidak terjadi hanya dipicu kondisi mental. Barangkali benar bahwa orang tertentu punya kecenderungan bunuh diri lebih kuat daripada orang lain. Akan tetapi, Durkheim menambahkan: bahwasanya terdapat variabel eksternal yang berpotensi memicu orang bunuh diri. Entah itu berupa tuntutan sosial, perubahan zaman, atau lain sebagainya. Hal ini disebutnya sebagai “faktor kosmis” pemicu bunuh diri. Nah, premis di atas kemudian menjadi tulang punggung karya beliau yang berjudul Suicide: A Study in Sociology. Dalam buku tersebut Durkheim menelusuri ada apa di balik kejadian bunuh diri, dan — yang tak kalah pentingnya — mengapa orang terpicu melakukannya? |
Selasa, 17 Januari 2012
Emile Durkheim
Charles Horton
C. H Cooley lahir di Michigan, Amerika Serikat, dia adalah anak seorang
ahli hukum terkenal yaitu Thomas M. Cooley. Pada mulanya dia belajar
teknik mesin elektro, kemudian dia juga belajar ekonomi. Setelah lulus
akademis dia bekerja di pemerintahan seperti di departemen komisi
pengawas, kemudian juga di kantor sensus. Pada tahun 1892 dia menjadi
dosen ilmu ekonomi, politik, serta sosiologi di universitas Michigan.
Pemikiran Cooley banyak dipengaruhi oleh George Herbert Mead dan Sigmund
Frued.
Langganan:
Postingan (Atom)